Bisnis kuliner masih menjadi idola pengusaha baru. Beragam jenis makanan dari yang berat hingga ringan memberikan peluang menjanjikan. Bahkan hal inipun berlaku untuk usaha berbasis varian camilan yang lajim ditemui dan jamak adanya, seperti risol. Seperti yang dilakoni empat pemuda di Medan yang tergabung dalam label usaha Raja Risol. Mereka (Azhar Indra Rifangi, Raja Rizky Ramadhan, Tedja Mukti Raharja dan Fauzi Zulmi) mampu mengemas risol menjadi makanan ringan spesial.
Risolnya milik Raja Risol memiliki isi keju, sosis juga coklat. Ide ini tercipta sejak 2012, tatkala sedang mengikuti mata kuliah kewirausahaan di Jurusan Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara Jurusan (USU). “Alasan kami memilih usaha risol karena risol merupakan salah satu makanan favorit untuk semua kalangan. Tidak memandang umur dari anak-anak sampai kakek nenek semua orang pasti suka risol. Selain itu, ini diawali saat ada mata kuliah di kampus yaitu kewirausahaan. Kami ditantang untuk membuat tugas presentasi sebuah usaha. Kami buatlah risol dan kami presentasikan ke depan kelas, hasilnya baik. Dari situlah kami melihat ternyata peluang risol sangat besar,” ujar Azhar Indra Rifangi mewakili ketiga kawan lainnya kepada Majalah Pengusaha Indonesia, Maret 2014.
Pemuda kelahiran 21 Januari 1992 ini menambahkan, setelah muncul ide membuat usaha risol, keempatnya sepakat mengeluarkan kocek pribadi sebesar Rp50 ribu perorang. Total Rp200 ribu tersebut dibelikan bahan baku untuk membuat risol. Dengan resep yang dicari dan diramu dari berbagai sumber, risol dibuat. Beberapa percobaan sempat gagal hingga akhirnya mereka menemukan formula terbaik dan resmi Mei 2012 memperkenalkan risolnya Raja Risol ke publik. “Kendala pertama adalah kami harus berjibaku dengan jadwal kuliah, tugas menumpuk dan lainnya. Banyak suka dukanya dan dukanya adalah kami harus terpaksa menunda skripsi. Dari kami berempat dua sudah lulus kuliah, dua lagi masih berjuang,” beber mahasiswa semester akhir ini.
Untuk kali pertama pemasaran dilakukan Azhar dkk melalui perangkat blackberry messanger (BBM), tujuan terdekat adalah kawan kampus dan keluarga. Dari BBM, pemasaran berlanjut dengan twitter, instagram lalu membuka stan di area ramai seperti kampus. Bahkan tak jarang mereka ikut even dan menjajakan risolnya. “Responnya sangat baik, meski harus kerja keras di awal mulai pengenalan produk hingga produk delivery. Tantangan utama tentu harus menanggalkan label mahasiswa dan menjadi penjual risol. Tapi berjalan dengan waktu, dengan semangat kawan-kawan semua kami bisa berjalan dan bertahan hingga saat ini. Apalagi, ternyata konsumen yang menjadi target utama kami memang kawan-kawan mahasiswa. Inilah yang memicu semangat kami tetap ada,” tegasnya.
Satu risolnya Raja Risol dijual dengan harga Rp3 ribu. Seiring dengan waktu, risol yang dijual tak lagi yang siap saji saja. Raja Risol mengeluarkan inovasi dengan menyediakan risol beku, yang bisa digoreng dan disantap di rumah dalam keadaan panas. “Awalnya memang hanya risol goreng di tempat. Lalu kami berpikir, bagaimana caranya konsumen yang mau risol kami dan tetap hangat disantap meski lokasinya ada di mana saja, dan konsumen bisa memakannya kapan saja. Kemudian kami ciptakan risol beku, pelanggan tinggal beli dan goreng sendiri di rumah, jadi bisa tetap fresh,” tuturnya.
Satu risol goreng dihargai Rp3 ribu sedangkan yang beku Rp2800. Kini, dalam seminggunya mereka memproduksi 800 risol dan itu langsung habis. Dalam produksinya, Raja Risol dibantu lima karyawan. “Produksi bisa meningkat seiring permintaan. Kami menjualnya dalam pack bisa juga satuan. Berapapun kami layani, sebab konsumen juga raja. Satu packnya isinya lima risol,” ucapnya.
Azhar mengakui usaha ini sudah mencapai balik modal sejak enam bulan membuka usaha. Dan, kini bisa beromset Rp10juta perbulan. “Dengan usaha ini paling tidak kami bisa membiayai diri sendiri dan soal keuntungan kami bagi rata. Sejauh ini tidak ada masalah soal itu. Kami juga membuka lapangan kerja buat yang baru yang ingin jadi reseller. Dan, untuk reseller kami sebut dengan prajurit risol,” jelasnya.
Dengan tagline “Rasakan sensai kekuasaan raja”, Azhar dkk berharap bisa menjadikan milik mereka menjadi salah satu ikon kuliner Medan. Azhar mengkui, tidak mudah bertahan dengan persaingan bisnis sejenis. Apalagi, di Medan banyak sekali usaha camilan bermunculan. Untuk risol saja, sudah beragam usaha juga dibuka oleh pengusaha muda. “Iya kami paham, tapi sejauh ini kami bersaing secara sehat dengan mengedepakan mutu produk. Yang membedakan risol kami dengan yang lain adalah dari kualitas bahan yang kami gunakan. Juga rasa yang beda dengan yang biasanya, sehingga membuat risol kami tidak cukup dimakan sekali saja,” klaimnya. (nina rialita/Majalah Pengusaha Indonesia)
Raja Risol
Alamat : Jalan Jangka No 28 Medan.
No Kontak : 085270100500
You must be logged in to post a comment.