Fresh Parfum-Abdul Rizal Saragih

Saat ini, jiwa-jiwa muda tak lagi canggung untuk memulai usaha. Banyak bisnis yang lancar dijalankan di tengah kesibukan kuliah. Satu diantaranya Abdul Rizal Saragih. Pria kelahiran 24 September 1989 ini bisa dikatakan sukses membangun Fresh Parfum, yang sudah gelutinya sejak Maret 2013.

Abdul-sapaan akrabnya, mengaku sedari dulu memang melakoni pekerjaan di tengah padatnya jadwal perkuliahan di Sekolah Tinggi Agama Islam Sumatera (STAIS). Dia ingin mandiri dan berusaha membiayai keperluan kuliahnya. Dia menyebut aktivitasnya saat itu dengan istilah three in one (3 in 1). Namun siapa sangka yang awalnya berstatus karyawan sebuah perusahaan swasta call center ini, kini sudah menyandang jabatan bos. “November 2012, saya mulai menjualkan parfum punya teman, kemudian saya pasarkan di kantor tempat saya bekerja dengan sistem konsinyasi yaitu setiap gajian baru saya setor. Jadi sambil bekerja saya juga menjual parfum,” ujarnya kepada Majalah Inspirasi Usaha, akhir Desember 2012.

Fresh Parfume (2)

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam yang sedang mempersiapkan menuju sidang meja hijau ini mendapati fakta, bahwa parfum yang dijajakannya punya pasar menjanjikan. Berbekal ‘curi’ ilmu dari rekannya pemilik toko parfum, Abdul kemudian meracik formula sendiri dan memberanikan diri membuka toko di kawasan Jalan Alfalah dekat kampus Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Medan. “Saya sering melihat teman yang buka toko saat dia meracik parfum, saya perhatikan, saya tanya-tanya bagaimana meraciknya, akhirnya saya bisa sendiri,” timpalnya.

Dia tidak sembarang buka usaha. Berbekal modal Rp30 juta yang didapat dari tabungan selama bekerja dan kredit baru bank senilai Rp15 juta, Abdul memastikan pilihannya di ranah bisnis harum semerbak ini. “Modal awal tidak sulit, karena ketika saya masih bekerja saya rajin menabung dan sebagian lagi saya pinjam ke bank. Saya di usaha ini, karena saya pahami dan mudah untuk dijalani, prospeknya juga bagus untuk jangka panjang. Apalagi, bisa dijual dengan yang dapat dijangkau oleh semua kalangan,” ungkapnya.

Toko yang berada di kawasan kampus memudahkan Abdul dengan mudah memperkenalkan produknya. Alhasil, pelanggan terbanyaknya adalah kalangan mahasiswa dan mahasiswi UMSU. Meski begitu, parfumnya juga dipasarkan di perkantoran, karyawan pabrik, sekolah dan masyarakat umum. Dan, tak menunggu waktu lama untuk balik modal hanya kurang lebih empat bulan, dia tak lagi berjibaku dengan kredit pinjaman bank dan tabungannya kembali. “Bisnis ini berkembang pesat, dan saya harus fokus dengan toko saya hingga akhirnya saya mengundurkan diri dari pekerjaan saya, apalagi sedang mempersiapkan bahan-bahan menuju skripsi,” jelasnya.

Abdul Rizal Saragih__Fresh Parfum umsu & teladan 085261345268(1)

Harga parfum yang ditawarkan Abdul memang nyaman di kantong mahasiswa, apalagi masyarakat umum dengan rata-rata Rp2000-Rp3000 per cc. Dia menjual dua jenis parfum yang non alkohol dan yang alkohol. Untuk pria ada 212 Man, Aigner Blue Emotiom, Hugo Bos Orange, Dunhil Blue, Aigner Black, Aqua Man dan lainnya. Sedangkan untuk perempuan ada Diamor Women, Britney Fantasi, Anasui Flaig of Fancy, Avril Forbiden Rose, Aigner Too Feminim, Vanilla Body Shop, Harajuku dan lainnya.

Kemudian, enam bulan setelah buka toko di kawasan UMSU, Abdul lantas membuka cabang lainnya di Pasar Teladan (Pastel) pada September 2013. Tingkat penjualan di toko pusat dengan cabang berjalan hampir sama, dengan rata-rata omset per hari Rp500 ribu per toko atau rata-rata Rp30 juta untuk dua toko perbulan. “Alhamdulillah bisa buka cabang dan bisa menggaji karyawan dan untuk keperluan lainnya,” ucap pria berkacamata ini.

Namun, dia menyadari suatu usaha tidak akan selamanya berjalan mulus, jika tidak memperbaiki mutu produk. Terlebih, pesaing sangat banyak di Medan. Di kawasan kampus-kampus di Medan sudah banyak usaha sejenis. “Iya, lagi booming usaha parfum. Makanya, saya akan terus menjaga kualitas, mematok harga terjangkau, melengkapi aroma parfum, transfaran dan jujur dalam menimbang parfum, tata toko yang cerah dan enak dipandang mata, lalu pelayanan baik ke pelanggan sebagai strategi marketting yang bagus,” paparnya.

Dengan satu cabang, Abdul masih punya target menambahnya. “Target ke depan memiliki sepuluh toko Fresh Parfum di Medan dan satu master toko atau gudang dan ingin menciptakan sistem waralaba, agar Fresh Parfum bisa mempunyai ribuan toko di seluruh Indonesia. Ini agar mampu menampung ribuan karyawan sehingga dapat meminimalisir tingkat pengangguran di Indonesia,” pungkasnya.(nina rialita)

Fresh Parfum
Owner : Abdul Rizal Saragih
Alamat Usaha : Jalan Alfalah Raya No 10, Depan Kampus UMSU Medan
Cabang : Pasar Teladan (Pastel) No. A 15 Medan
Nomor Telepon : 085261345268

Roemah Spocut-Sepatu Lukis

Karya lukis tidak lagi monoton sebatas di atas kanvas. Tarikan kuas yang dibahasi cat beraneka warna bisa diaplikasilkan di media sepatu. Hasil jadinya membuat benda penutup kaki ini tampil lebih fashionable dan enak dipandang mata. Konsumenpun dimanjakan dengan berbagai lukisan karakter pilihan sendiri serta lukisan lainnya yang disenangi.

400859_2390211730085_2112997374_n

rs_972

Inilah yang menginspirasi seorang Tary Suwarno untuk memulai usaha yang diberinya nama Roemah Spocut empat tahun lalu. Perempuan berusia 24 tahun ini mengaku menjatuhkan pilihannya di bidang ini, lantaran belum banyak pesaing dan terkesan unik. Berbekal kemampuan melukis yang sudah ada sejak kecil secara otodidak, Tary mulai menata lukisan karakter. Empat tahun lalu, saat tokoh kartun booming, Tary mulai melukis tokoh kartun di sepatu yang dijajakannya.

trAY

Soal modal awal, Tary memang enggan merinci. Menurutnya, tak banyak yang harus keluar di tahap mula, karena hanya membutuhkan beberapa pasang sepatu unutk contoh ke konsumen. Selebihnya, dia memilih untuk menjajakan dengan sistem online. Dimana, konsumen yang mau beli harus pesan dengan pembayaran penuh, baru dikerjakan. “Bisa dibilang tidak terbentur biaya saat memulainya. Karena dari awal konsep kami hanya jual secara online, jadi tidak butuh untuk sewa toko display. Memang sempat menawarkan dengan sistem door to door, dari tetangga ke tetangga, sekolah ke sekolah, kampus ke kampus, dan terakhir melalui media online via website,” paparnya kepada Majalah Inspirasi Usaha, awal Januari 2014.

tary-1

Di kediamannya di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan, sepatu-sepatu Roemah Spocut diproduksi. Di sini, pesanan dikerjakan mulai Senin hingga Sabtu bersama lima karyawan lainnya. Tidak lagi hanya sebatas tokoh kartun, Roemah Spocut memberikan keleluasaan kepada konsumen untuk memesan berbagai motif lukisan. “Baik yang sedang tren, motif retro, penyanyi idola, atau yang lebih girly,” tambahnya.

TARY-4

Dengan sistem online, Tary memang harus tegas terhadap konsumen. Pihaknya hanya akan memproses sepatu setelah menerima konfirmasi pembayaran. Untuk pengerjaan satu pasang sepatu sekira sembilan hari. Untuk harga dibanderol mulai Rp80 ribu sampai Rp150 ribuan di luar ongkos kirim. Harga sepatu bisa berubah (naik), jika konsumen menginginkan lebih misalnya ada penambahan tali sepatu berwarna, penggunaan vernis, glitter, model sepatu atau tingkat kerumitan desain. Untul penambahan tali sepatu warna akan dikenakan tambahan Rp3 ribu per pasang, vernis Rp5 ribu per pasang dan glitter Rp5 ribu per pasang. “Kalau untuk warna sesuka pemesan saja,” ujarnya.

tary-3

Usaha yang disebutnya masih berskala kecil ini, dalam sebulannya menerima pesanan 200-250 pasang sepatu dari seluruh Indonesia. dengan omset Rp15 juta hingga Rp17 juta sebulan. Di mana, pangsa pasarnya mayoritas remaja dengan usia 15 tahun yakni di bangku sekolah menengah pertama (SMP). “Tapi tidak menutup kemungkinan untuk anak-anak di usia di bawah atau di atas itu (15 tahun) atau bahkan ada orang tua,” ujarnya.

Namanya usaha, Tary juga mengungkapkan suka duka bisnisnya. Sejatinya untuk bahan baku sepatu polos tidak sulit didapat, dia membeli sepatu-sepatu lokal berwarna dasar putih di Jakarta. Namun, soal motif dan hasil jadi pernah dikritik konsumennya. “Kalau cuma tanya-tanya enggak jadi beli itu sudah biasa ya namanya jualan. Tapi, ada juga yang komplain bahwa barangnya tidak sesuai pesanan bahkan duit yang sudah ditransfer kami kembalikan. Bahkan, ada juga yang pesan barang sudah sampai tapi tidak dibayar, makanya sekarang kami harus tegas harus dibayar penuh. Karena memang bisnis online seperti ini selain juga produk juga jual kepercayaan,” tukasnya.

tary

Tary menambahkan Roemah Spocut adalah lahan bisnis yang akan tetap dijaga dengan baik. Dengan harapan bisa konsisten dan eksis di tengah persaingan bisnis yang ketat. “Oleh karenanya, kami terus meng-update pengetahuan tentang motif-motif terbaru terus inovatif, menjaga harga dan kualitas yang kompetitif,” bebernya.

Soal target, dirinya meyakinkan tetap menjalankan bisnis ini dengan sistem online. “Tetap mengutamakan online ya kemudian ingin mengembangkan usaha menjadi bisnis frainchise, dan tentunya menambahkan jumlah karyawan,” ucapnya. (nina rialita)

Roemah Spocut
Nama : Tary Suwarno
Alamat : Jalan Radio Dalam, Jakarta Selatan
Nomor Telepon : 0857 787 501 97
Pin BB : 329DFB6D
Website : http://www.roemahspocut.com