Maafkan aku

04.46.20 WIB, Pukul 14 Maret 2008

Handphone ku berbunyi, sebuah SMS masuk. Kantukku hilang, kalam yang tersirat membuatku senyum tapi airmata malah mendera.

“Indah di dekatmu, sepi tanpamu, bahagia  melihat senyummu, lirih melihat air matamu. Aku tak tahu apa artiny itu. Mungkin kau tau, tolong beri aku tau. Yang jelas aku selalu rindu padamu. Met tidur, aku pun selalu ingin dekat denganmu. Walau tak ada kesempatan itu”.

Maaf aku malas mengomentarinya. Jariku pun tak mau bergerak untuk membalas SMS. Biarlah, biar. Aku lelah membahasnya. Cukup bagiku, kau tau apa yang kurasa dan aku tau apa yang kaurasa.  Rasanya tak perlu membalikkan otak untuk tau apa yang kita rasa ini. Sebut saja ini sebuah kegilaan rasa. Aku nggak berani komplain sama Allah. Yang ku tahu dia punya rencana untuk kau dan aku. Bisa kau berlalu, bisa juga aku yang berlalu. Atau kita bisa menjadi sebuah keluarga. Hmm, ntahlah, ntah, aku nggak mau memikirkannya.