Aisyah Collection Flanel-Murah Modalnya, Omsetnya Konsisten

Flanel Aisyah (1)

Membangun sebuah bisnis tidak hanya selalu bicara soal modal besar. Namun, di dalamnya butuh kemauan yang besar dan yakin dengan yang dijalankan. Inilah yang membuat Aisyah Collection Flanel bisa bertahan dan memiliki pelanggan yang konsisten hingga Pulau Kalimantan.

Si pemiliknya, Nur Aisyah Barus membangun kreasi berbahan baku kain flanel sejak tahun 2010. Dengan bermodalkan Rp300 ribu, Aisyah terjun ke bisnis ini dan mengkreasikan berbagai macam pola menjadi produk apik. Di antaranya, bando, topless, tempat pensil, sendal, gantungan kunci, wadah tisu, celengan dan banyak lainnya.

Perempuan berusia 28 tahun ini mengaku pilihannya memulai bisnis flanel secara otodidak. Dia melihat banyak tips yang ditawarkan di internet tentang bagaimana memanfaatkan kain flanel yang terbilang murah. Berbekal skill menjahit, Aisyah rela meninggalkan pekerjaannya sebagai accounting di sebuah Koperasi Syariah selama empat tahun untuk fokus menjadikan flanel sebuah home idustry sembari bisa menjalankan perannya sebagai ibu yang baik. “Sejak awal saya enggak ada kepikiran untuk usaha flanel. Namun, tahun 2010 saya baru melahirkan anak pertama saya. Saat usia bayi sebulan, saya memutuskan untuk berhenti kerja agar bisa menjaga anak. Lalu saya banyak baca di internet tentang usaha flanel. Awalnya, saya buat celengan dan ternyata keluarga pada suka,” ungkapnya.

Dari satu celengan, kemudian berubah menjadi hobi membuat karya dari flanel dan serius menekuninya menjadi bisnis. Aisyah mengaku tak banyak kendala saat memulai usaha ini, dengan modal Rp300 ribu, Aisyah mulai memasarkan produknya ke teman terdekat, via facebook, blackberry. Sedangkan untuk bahan selain flanel terkadang dibelinya dari Jakarta, semisal rangka bando. “Pelanggan pertama adalah keluarga dekat, tetangga dan mantan teman kerja dan teman kerja suami. Pemasarannya banyak dari mulut ke mulut,” timpalnya.

Saking banyaknya pesanan, Aisyah yang memproduksi barang di Jalan Tanjung Bunga I No.21 B Simpang Limun, Medan, Sumatera Utara tak pernah bisa menstok barang yang kini sudah ada 25 model. Dia mengerjakan pesanan sesuai orderan yang rutin setiap bulan. Suatu waktu, dia pernah memajang karyanya di teras rumah, namun hanya sebentar saja sudah laku terjual oleh tetangga dekat rumah. “Jadi saya lebih banyak mengerjakan pesanan orang dan mengikuti bazar. Kalau galeri Aisyah Collection Flanel sih inginnya ada, tapi untuk saat ini belum bisa, karena kami masih disibukkan dengan orderan,” lanjutnya.

Per bulan bisa 20-an konsumen yang minta dibuatkan beragam produk yang jumlahnya bisa mencapai ribuan. “Kadang satu orang bisa memesan berbagai macam. Konsumen yang memilih bentuk, warna semua sesuai keinginan konsumen. Kalau suvenir bisa penuh sampai ribuan setiap bulan. Tapi, saya selalu memegang prinsip, mau banyak atau sedikit yang dipesan konsumen tetap kami buatkan,” tegasnya.

Untuk mengerjakan pesanan, Aisyah dibantu oleh satu orang asisten tetap dan kadang oleh keluarganya yang terkadang harus begadang untuk menyiapkan pesanan sesuai tenggat waktu. Untuk satu produk, harga termurah bisa dibeli dengan Rp1000 dan termahal Rp55 ribu. Dalam membangun usahanya ini, Aisyah sudah bisa balik modal dalam empat bulan dan kini omsetnya Rp4 juta sebulan. “Ini modalnya murah dan harga jualnya juga murah. Konsumen sudah paham tentang bahan baku kain flanel yang terjangkau. Jadi, untungnya tidak begitu besar memang, tapi bagi saya yang penting konsisten dan rutin pesanan setiap bulan,” bebernya.

Flanel Aisyah (5)

Ibu dua anak ini menjelaskan, saingan dalam usaha flanel memang banyak. Selain cara membuatnya bisa dipelajari via internet, sudah banyak sekali ibu-ibu yang juga memilih usaha sama dengannanya. Namun, Aisyah yakin konsisten dan kualitas produk menjadikan usahanya bisa bertahan. Alhasil, produk Aisyah bisa menembus pasar luar Sumatera Utara, seperti Jambi, Palembang, Riau, Tasikmalaya, Bekasi hingga Kalimantan. “Saya sangat memperhatikan kualitas jahitan, dan optimis dengan yang saya kerjakan serta konsisten. Alhamdulillah, sejauh ini bisa bertahan dengan baik,” ungkapnya.

Kini tidak hanya dirinya yang memutuskan menjadi pebisnis, di rumahnya tersebut sang suami juga membuka usaha percetakan undangan. “Jadi saling mendukung usaha masing-masing,” pungkasnya. (nina rialita/terbit di Majalah Pengusaha Indonesia, Jakarta, edisi Maret 2013)

Flanel Aisyah (3)

Aisyah Flanel
HP : 081264294669

2 thoughts on “Aisyah Collection Flanel-Murah Modalnya, Omsetnya Konsisten

  1. Beliau adalah guru sy dlm berkreasi flanel… karya2nya serta semangatny sll menjadi inspirasi saya…
    Innalillahiwainnailaihi roji’un… sosok yg rendah hati dan supel ini telah berpulang ke rahmatullah Selasa, 26 November 2013 dini hari…
    Selamat jalan kakakkk… smoga amal ibadahmu di terima oleh Allah SWT… Aamiinn…

Leave a comment